Berdo'a Untuk Keteguhan Hati

Kunci sukses ada di dalam hati. Sukses di dunia dan di akhirat. Hati adalah sumber akhlaq, tingkah laku, cara berpikir, perasaan, dan tentu saja tempat iman dan taqwa. Dalam meraih sukses, maka langkah pertamanya ialah memperbaiki hati dan teguh dalam kondisi hati yang baik. Memang tidak mudah menjaga keteguhan hati. Dan, salah satu cara untuk menjaganya ialah dengan memohon kepada Sang Pemilik hati kita.

Bahkan Rasulullah saw pun, selalu berdo’a agar hati beliau tetap teguh. Dalam hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Abu Syaibah, Aisya ra., berkata, “Nabi SAW sering berdoa dengan mengatakan, ‘Wahai Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk selalu taat kepada-Mu.’ Aku pernah bertanya, ‘Ya Rasulullah, kenapa Anda sering berdoa dengan menggunakan doa seperti itu? Apakah Anda sedang marasa ketakutan?’ Beliau menjawab, ‘Tidak ada yang membuatku merasa aman, hai Aisyah. Hati seluruh hamba ini berada di antara dua jari Allah Yang Maha Memaksa. Jika mau membalikkan hati seorang hamba-Nya, Allah tinggal membalikkannya begitu saja.’”

Inilah kunci sukses. Saat hati kita sedang semangat, maka mintalah kepada Allah untuk meneguhkan hati kita agar tetap semangat. Semangat akan menghasilkan tindakan luar biasa dan tindakan luar biasa akan menghasilkan sukses luar biasa. Semua berawal dari hati, dan Allah yang membolak-balikkan hati kita, maka berdo’alah.

Jangan terjebak sama orang-orang yang mendewakan tindakan. Mungkin kita pernah atau sering mendengar bahwa do’a harus diiringi dengan tindakan atau usaha. Bukan berdo’a saja. Seolah do’a tidak akan ada hasilnya tanpa tindakan. Bukan seperti itu pengertiannya.

Kata siapa Allah membutuhkan tindakan kita? Tidak, Allah berkuasa untuk mengabulkan do’a kita tanpa tindakan kita. Tindakan kita hanyalah salah satu dari cara Allah mengabulkan do’a kita. Berdo’alah, maka tindakan akan mengikuti jika itu kehendak Allah. Hati kita akan bersemangat mengambil tindakan, bukan sembarang tindakan tetapi tindakan yang akan membawa kita kepada keberhasilan.

Saat ini banyak teknologi pengembangan diri yang berpusat pada kondisi hati. NLP, EFT, Emotional Healing, dan sebagainya adalah cara-cara bagaimana mengubah dan menjaga kondisi hati kita (baca perasaan) menjadi sebuah perasaan yang memberdayakan. Hati yang teguh untuk mencapai cita-cita kita. Itu boleh-boleh saja selama tidak melanggar syariat, namun yang jelas: Yang membolak-balikkan hati kita adalah Allah. Jadi mintalah keteguhan hati kepada Allah. Teknologi hanyalah bentuk ikhtiar kita.

Comments :

1

Hmmm, tulisan yang menarik. Terima kasih telah berbagi, karena jujur saja saya merasa jarang ada yang menuliskannya dalam perspektif seperti ini. Kesuksesan memang harus dimulai dari dalam, serta dilakukan dengan penuh komitmen.

Saya pikir kita memang perlu saling mengingatkan satu sama lain tentang teori dan proses pengembangan diri. Dan sebagai referensi silang, Anda juga pasti bisa menemukan cerminan lainnya dalam tulisan saya yang berjudul Racun Pengembangan Diri. Sekedar untuk semakin menambah wawasan saja, semoga bisa membantu.

Salam kenal, senang bertemu dengan sahabat baru yang juga memiliki semangat untuk menginspirasi orang lain.

Lex dePraxis
Unlocked!

Lex dePraxis mengatakan...
on 

Posting Komentar