Sebuah Renungan

Sobat…kadang hati memerlukan sebuah perenungan untuk sekedar mengurangi kerasnya hati, untuk sekedar menambah empati kita untuk senantiasa peduli pada lingkungan sekitar kita.

Aku baru saja membaca beberapa kata bijak, yang cukup menggetarkan hatiku. Mungkin selama ini aku terlalu jauh berfikir tentang bagaimana menumpuk harta yang banyak dan lebih banyak lagi.

Dan hal ini tanpa saya sadari membuat dzikirku kepada Rabbku semakin terasa hambar. Dan semakin membuatku terasing dari kehidupan yang sebenarnya.

  • Semakin banyak Anda memberi, maka semakin banyak Anda akan menerima. Semakin kita bersyukur akan datangnya berkah, maka semakin banyak kita mendapat berkah.
  • Pikirkan:”Satu lusin sebenarnya tiga belas” (bukan dua belas). Maknanya selalulah memberi orang lan lebih banyak daripada yang seharusnya mereka dapat dalam tawar – menawa. Orang yang cerdik menambahkan, dan mereka tidak pernah mengambil. Berikan sutu tambahan kalau anda menjual sesuatu, yang dalam manejemen modren dikenal dengan “layanan tambahan” (added services)
  • Untuk maju ke depan, lakukanlah lebih banyak daripada yang sekedar diperlukan. Ingat, kalau anda memotong rumput, pangkas juga semak belukarnya.

Semoga ungkapan2 di atas cukup memotivasi kita dan membuat kita lebih berempati

Comments :

0 komentar to “Sebuah Renungan”


Posting Komentar