Matahari, bulan, dan bintang adalah ciptaan Allah yang luar biasa. Kebesaran, keagungan, dan kesempurnaan terlihat begitu nyata. Allah pula yang menciptakan manusia, dengan melihat keagungan dan kebesaran ciptaannya, tentu saja Allah tidak ingin ciptaan lainnya yaitu manusia menjadi hina. Ia menciptakan manusia dengan sempurna. Ia ingin agar manusia yang menjadi wakilnya di dunia itu juga menjadi mulia. Dalam diri setiap manusia sudah memiliki sifat ingin selalu indah dan ingin selalu mulia. Inilah hakikat jiwa yang diberikan oleh Allah SWT yang menjadi modal dasar keberhasilan, maka pergunakanlah energi tersebut yakni dengan suara hati.
Bercita-citalah besar dan berpikir maju, Anda tiak diciptakan untuk menjadi orang kalah namun Anda diciptakan sebagai wakil Allah di muka bumi untuk memberikan kemajuan dan kesejahteraan. Setiap langkah yang Anda buat di permukaan bumi ini, haruslah merupakan langkah-langkah kemenagan. Ingat, Allah SWT berada sedekat dengan urat nadi kita. Ia tak ingin Anda jatuh namun Ia ingin Anda berhasil. Allah senantiasa mendampingi Anda dengan suara hati yang merupakan pengejawatahan sifat-sifat-Nya. Apabila Anda terjatuh, sadarlah, itu artinya masih banyak ilmu Allah yang belum Anda ketahui. Pelajari kesalah tersebut, cari jawaban mengapa Anda jatuh. Ambil jurus kedua dan bangkitlah kembali. Allah Yang Maha Agung menunggu kemenegan Anda karena Ia begitu mencintai Anda.
Apabila seorang manusia telah menyadari bahwa dirinya memiliki sifat-sifat yang diturunkan oleh Allah tersebut, maka upayakan serta pupuklah terus hingga menghasilkan kekuatan sekaligus motivasi yang maha dahsyat. Dengan keberanian dan kekuatan yang berlandaskan pada iman tersebut maka akan tercipta kejatian diri (eksistensi) yang bernilai tinggi. Iman yang telah mengetuk kesadaran jati diri sebagai hamba sekaligus khalifatullah itu tak pernah membiarkan peluang berlalu tanpa arti. Dunia adalah asset, amanah, sekaligus ujian yang penuh tantangan menggairahkan bagi diri setiap mukmin. Dunia adalah wujud pembuktian kualitas diri manusia.
Kekuatan pikiran bawah sadar yang seringkali merupakan sugesti, adalah energi dahsyat yang juga berguna sebagai pilot dalam diri kita. Bangkitkan energi itu, biarkan ia membara dalam dada. Doktrin diri Anda dengan mengingat Kebesaran Allah, isi sanubari dengan menyebut Maha Besar Allah setiap waktu. Kekuatan energi akan mengalir dan mebakar semangat Anda. Tetapkan kemauan Anda. Bedakan antara kemauan biasa dengan kemauan yang membara. Rahasia sebuah keberhasilan adalah terus menerus mengingat bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda pikirkan. Orang yang berhasil bukan orang super. Keberhasilan tak memerlukan kecerdasan yang luarbiasa. Keberhasilan pun ditentukan oleh ukuran pemikiran serta cita-cita Anda. Bercita-citalah setinggi-tingginya, ingatlah Allah Yang Maha Besar yang telah menciptakaan hati Anda dengan sedemikian sempurnanya. Ia tak ingin Anda merangkak-rangkak. Ia ingin energi dan kreativitas Anda mengalir mencari jalan untuk mencapai cita-ciata Anda. Dorong terus energi itu, doktrin diri Anda dengan ucapan Allahu Akbar setiap hari, sehingga Anda sungguh terobsesi untuk berhasil. Ikuti suara hati Allah Yang Maha Besar itu.
Jangan sekali-kali meremehkan diri Anda karena Anda telah cukup memiliki modal. Bahkan kalau seluruh komputer ditumpuk dimuka bumi ini hingga mencapai bulan pun, tidak akan mampu menandingi manusia ciptaan Allah ini. Jangan sia-siakan kepercayaan Allah ini. Anda dirancang dan diciptakan untuk meraih kemenangan. Apabila Anda mendengar suara adzan memanggil-manggil suara hati Anda, maka terimalah hal tersebut dengan baik sebagai motivasi langsung dari Allah SWT. Anda akan mendengar dorongan pemberi semangat ini lima kali dalam sehari dan oleh karenanya yakinlah bahwa kekuatan iman itulah yang menyebabkan seorang manusia selalu taqarrub kepada Allah. Senantiasalah berdoa “Wahai Tuhan yang menguasi jiwa, mantapkanlah jiwa ini dalam agama-Mu. Allahu Akbar!”
Take from ESQway165 Book
Sumber Motivasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Sumber Motivasi”
Posting Komentar